Terlahir di Lingkungan Para Petani Salak Bali

Sebagai seseorang yang terlahir dan besar di linkungan para petani salak, ingin rasanya saya berbagi beberapa hal yang saya ketahui tentang Salak Bali sehinga dimasa mendatang, akan ada sedikit cerita yang generasi muda ketahui tentang darimana sejatinya asal muasal Salak Bali.

Desa Sibetan

Desa Sibetan adalah sebuah desa yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali. Desa Ini merupakan sebuah desa yang dikenal sebagai penghasil salak terbesar di Bali. Asal muasal Salak Bali dimulai dari desa ini. Tepatnya di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.

Didusun ini hiduplah seorang kakek yang tidak memiliki keturunan. Kakek inilah yang diyakini sebagai orang yang pertama kali menanam pohon salak di Desa Sibetan. Selain pohon salak, beliau juga menanam beberapa tanaman lain yang hingga saat ini masih bisa kita lihat, diantaranya: Pohon Wani (mangga Bali), Pohon Jaka Moding ( pohon enau dan Pohon Juuk (jeruk ) Bali. Semasa hidupnya, selain berkebun, beliau juga dikenal sebagai seorang yang ahli dalam ilmu pengobatan, oleh karena itulah beliau diberi gelar kehormatan Ki Dukuh Sakti oleh masyarakat di sekitar tempat itu. Saat ini tempat ini dikenal dengan nama Dukuh Hal ini diperkirakan terjadi di abad ke 16 sesuai dengan lontar yang saat ini dipegang oleh seseorang yang tidak mau disebutkan namanya.

Salak Bali

Setelah mengetahui , bahwa halnya Ki Dukuh Sakti adalah orang yang pertama kali menanam salak yang dikenal dengan nama Salak Bali, mari kita coba lebih mengenal lebih banyak tentang salak Bali. Secara umum, kita tahu bahwa halnya salak Bali itu adalah Salak Gula Pasir, Salak Nangka dan Salak Nenas, tetapikenyataannya di lapangan, Salak Bali ada beberapa varietas yang patut kita ketahui bersama.

Secara umum Inilah ciri-ciri Salak Bali :

Tanaman salak berbatang endek dengan ruas-ruas yang rapat dan tertutup pelepah daun yang tersusun rapat dan berduri. Daun tertutup rapat dengan dengan anak daun menyirip berbentuk pedang. Dari batang tumbuh tunas baru dan tunas bunga. Tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter diukur dari atas tanah hingga ujung daun tertinggi. Berakar serabut dan memiliki akar udara yang selanjutnya menuju tanah sebagai akar biasa.

Bunga salak Bali termasuk bunga yang sempurna. Dimana pada satu pohon memiliki bunga jantan dan betina yang terdapat pada tandan dan kuntum yang sama (berbeda dengan salak yang berada diluar daerah, dimana hanya memiliki satu bunga betina saja). Sifat bunga demikian mengakibatkan bunga salak bali bisa menyerbuk sendiri, bahkan diketahui dapat melakukan penyerbukan sebelum seludang tandan tumbuh (sifat kleistogami). Oleh karena itu tidak diperlukan agen lain ataupun manusia untuk melakukan penyerbukan. Hal inilah membuat slak bali ini menjadi salak yang special, berbeda dengan jeni salak diluar salak Bali yang sangat bergantung pada manusia dan agen seperti misalnya serangga.

Buah salak Bali siap dipanen bila telah berumur 5 sampai 5,5 bulan sejak seludang terbuka. bentuk buah ada yang segitiga terbalik, lonjong bahkan ada juga yang bulat.Kulit terdiri dari sisik tersusun seperti kulit ular berwarna coklat sampai coklat kehitaman.

Untuk Salak Bali sendiri, terdapat 2 musim panen. Musim panen raya dan musim panen gadu/gegadon. Musim panen raya biasanya jatuh pada bulan Januari hingga Maret. Sedangkan panen Gadu jatuh enam bulan berikutnya.

Bicara mengenai Salak Sibetan Bali , Anda mesti mengetahui informasi yang lengkap tentang kultivar salak bali itu sendiri. Di Desa Sibetan Sendiri, terdapat 15 kultivar salak bali. Jika dilihat dari pohonnya, semua jenis kultivar ini memiliki kemiripan antara satu pohon dengan pohon yang lain. Tetapi dari segi bentuk dan rasa buahnya sangat berbeda. Dengan mengetahui semua kultivar salak bali ini, tentunya Anda bisa memilih salak mana yang cocok buat Anda konsumsi.

Berbagai Kultivar Salak Bali

Salak Gondok

Salak Gondok merupakan salak yang paling banyak populasinya dan lazim dikembangkan. Konotasi salak Bali pada umumnya adalah Salak Gondok, karena jenis inilah yang paling banyak diperdagangkan. Bentuknya agak bulat dengan pangkal meruncing. Warna kulit buah coklat pada dasarnya terdapat seburat merah, jika dikupas daging buahnya putih kekuningan. Daging buahnya tebal, rasanya manis dengan sedikit berbau cempaka, getas dan berair. Inilah yang menimbulkan kesan buahnya segar. Bijinya kecil, dan saat buahnya benar-benar sudah masak, daging buahnya tidak melekat lagi dengan bijinya. Sehingga saat Anda menggoyangkan buah salak ini, Anda akan mendengar bunyi batu bergerak didalam buah salak ini.

Salak Nenas

Bentuk dan Kulit buahnya sangat mirip dengan Salak Gondok. Warna buahnya Coklat kekuningan. Namun jika dikupas, daging buah akan terlihat lebih putih dibandingkan Salak Gondok. Rasa buahnya lebih manis tetapi selain manis, ada juga rasa masam. Daging buahnya tebal dan berair.

Salak Gula Pasir

Mendengar namanya saja pasti kita sudah bisa membayangkan bahwa halnya salak gula pasir rasanya pasti manis. Salak Gula Pasir merupakan Salak Bali yang rasanya paling manis dan getas. Kulit buahnya Coklat kehitaman, sebagaimana jenis salak Bali yang lain. Dari segi tampak luar, salak gula pasir ini hampir tidak ada bedanya. Tetapi perbedaannya akan sangan mencolok jika kulit buahnya dikupas. Akan tampak daging buahnya yang berwarna putih. Dibandingkan dengan Salak Pondoh, Salak Gula Pasir ini memiliki daging buah lebih tebal dan lebih berair dan lebih kenyal. Keistimewaan salak gula pasir ini adalah sudah terasa manis dari masih berumur muda tanpa harus menunggu salak ini matang. Inilah sebabnya salak ini harganya jauh lebih mahal dari salak bali yang lainnya, harganya bisa mencapai 4 hingga 5 kali lipat harga salak bali yang lain.

Salak Nangka

Buahnya besar dan montok berwarna coklat kekuningan. Bila kulit buahnya dikupas, daging buahnya akan tampak kekuningan dengan aroma khas mirip nangka. Daging buahnya tebal dan berair. Terkadang pada daging buah terdapat warna coklat ke hitaman dan berbentuk garis kadang 2 sampai tiga garis. Ini akan menambah lagi rasa yang manis dan segar. Orang sibetan sendiri menyebut salak nangka ini dengan sebutan salak porong (salak nangka yang terdapat garis ataupun warna coklat didalam daging buahnya).Salak ini memiliki kemiripan denga Salak Injin. Salak ini juga merupakan salak pavorit no 2 setelah salak gula pasir. Cuman dari segi harga, harga salak nangka ini tidak sampai semahal harga salak gula pasir.

https://web.facebook.com/Salacca-365674470616000/
https://web.facebook.com/Salacca-365674470616000/

Salak Nyuh (Salak Kelapa)

Warna kulit buahnya coklat kemerahan. Bentuknya lebih bulat dari Salak Nenas, tetapi memiliki ukuran yang sama. Dibandingkan Salak Nenas, Salak Nyuh ini memiliki rasa salak yang lebih sepat. Populasinya cukup banyak walaupun tidak sebanyak Salak Nenas.

Salak Injin (Ketan Hitam).

Bentuk dan kulit buahnya mirip dengan Salak Nenas. Tetapi jika dikupas, Daging buahnya terdapat warna hitam. Mirip seperti tompel pada kulit kita. Dan bila semakin matang, warna ini akan semakin banyak bahkan bisa sampai membuat seluruh daging buah ini akan berwarna seperti ketan hitam. Dari sinilah nama salak injin (ketan hitam) ini diambail.

Salak Gading (Salak Bule )

Ukuran buahnya sama dengan ukuranSsalak Bali pada umumnya, namun warna kulitnya putik kekuningan seperti halnya kulit bule sehingga disebut sebagai Salak Gading ataupun Salak Bule. Rasa buahnyapun kurang manis bahkan bisa dibilang masam.

Salak Embadan (Salak Raja)

Bentuk buah salaknya lebih mirip Salak Nangka, tetapi buah salak Raja ini memiliki kandungan air yang lebih banyak dibandingkan dengan Salak Nangka. Dahulu, Salak ini merupakan salah satu salak kesukaan Raja Karangasem. Karena itulah salak ini diberinama Salak Raja. Cuman sayang populasinya sangat terbadas. Saat ini kita hanya bisa melihat salak ini hanya di Dusun Dukuh Sibetan saja.

Salak Getih/ Salak Merah

Jika dilihat sepintas, hampir semua salak terlihat sama. Tetapi kalau dilihat dengan teliti, Salak Getih ini memiliki ciri kulit agak kehitaman dibagian ujungnya, mirip dengan Salak Gula Pasir, jika kulitnya dikupas, daging buahnya akan terlihat warna merah yang mencolok. Hal inilah yang membedakan dengan salak yang laiinya. Jika melihat dari ukurannya, Salak Getih ini ukurannya sedikit lebih besar dari Salak Gula Pasir. Masalah rasa, Salak Getih ini juga memiliki rasa yang manis dan segar.

Salak Cengkeh

Bentuk tanamannya mirip dengan Salak Bali yang lain, tetapi buahnya kecil-kecil dan bulat. Rasa daging buahnya getas dan manis sedikit pedas dengan aroma seperti cengkeh. Buah Salak ini biasanya digunakan sebagai obat sakit perut dikalangan petani salak.

Salak Bingin

Dari namanya saja mungkin Anda bisa membayangkan bahwa salak ini besar dan rindang seperti pohon beringin. Sejatinya salak ini merupakan salah satu tanaman salak yang paling unik. Sifatnya yang amat berbeda dengan jenis tanaman salak lain. Ukuran salak bingin ini kecil tetapi daunnya agak keriting. Tanaman ini sangat cocok dipakai tanaman bonsai. Selama ini belum diketahui adanya salak bingin yang menghasilkan buah.

Salak Mesui

Bentuknya mirip Salak Gondok, rasanya manis dengan aroma buah seperti mesui (pohon kayu manis).

Salak Biji Putih

Salak ini memiliki ciri mirip dengan Salak Nangka. Perbedaanya adalah ada pada bijinya. Dimana biji salak ini akan terlihat putih walaupun buah salak ini sudah tua. Rasa buahnya sepat. Sehingga kurang bagus untuk di konsumsi.

Salak Maong

Maong dalam bahasa bali berarti kotor. Begitulah salak ini disebut karena pada kulit buah salak ini terdapat bercak bercak putih sehingga buah salak ini terkesan kotor.

Salak Penyalin

Dibandingkan dengan salak yang lain, salak ini memiliki pelepah daun yang lebih besar. Buahnya mirip dengan Salak Nyuh tetapi rasa buahnya lebih sepat.

Itulah beberapa kultivar salak yang ada di Bali. Mudah-mudahan dengan tulisan ini, teman teman tahu salak mana yang mesti Anda cari saat Anda berada di Bali. Ingat salak Bali ya Salak Sibetan, pusat salak termanis di Bali.

Tentunya tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna, berharap dengan adanya tulisan ini, akan ada seseorang yang lebih tahu bisa berbagi informasi demi mengetahui lebih jauh tentang sejarah Salak Bali.

Semoga bermanfaat.

Diambil dari berbagai informasi dan di rangkum oleh : Bagus Salacca