Orang takut kehilangan uang dan sebuah studi menjelaskan hal itu. Penelitian dilakukan dengan mempelajari pusat kekhawatiran di otak yang mengendalikan reaksi pada judi.
Studi atas dua perempuan dengan luka otak yang membuat mereka tak takut kehilangan dalam perjudian memperlihatkan amygdala, pusat rasa takut di otak, menjadi aktif saat muncul pikiran mengenai kehilangan uang.
Temuan yang disiarkan di dalam "Proceedings of the National Academy of Sciences" menawarkan pemahaman mengenai perilaku ekonomi dan menunjukkan bahwa manusia berkembang untuk bersikap hati-hati mengenai prospek kehilangan makanan atau harta lain yang berharga.
Benedetto De Martinoa dari California Institute of Technology di Pasadena dan University College of London dan rekan sedang mengkaji mengapa orang akan menolak perjudian yang tampaknya akan menghasilkan kemenangan.
"Bukti laboratorium dan lapangan menunjukkan bahwa orang sering menghindari risiko kehilangan bahkan ketika mereka mungkin memperoleh hasil yang lebih besar, pilihan perilaku yang disebut keengganan terhadap kerugian," tulis mereka.
Mereka mempelajari dua perempuan dengan kondisi genetika yang langka yang disebut penyakit "Urbach-Wiethe", yang merusak amygdala, pusat otak yang berbentuk seperti amandel dan mengendalikan rasa takut serta emosi akut tertentu.
Para peneliti itu membandingkan reaksi kedua perempuan tersebut dengan 12 orang dengan otak yang tak mengalami kerusakan. Mereka menyatakan studi jenis itu biasanya hanya melibatkan sedikit orang, karena tak mungkin atau tidak etis untuk secara sengaja merusak otak seseorang untuk melihat apa yang terjadi.
Para relawan tersebut diminta untuk membuat taruhan, kondisi mereka mungkin menang US$20 atau kalah US$5 --risiko yang tentu diambil oleh kebanyakan orang-- atau akan menang atau kalah US$20 kondisi yang akan ditolak oleh kebanyakan orang.
Kedua pasien dengan kerusakan amygdala itu malah tanpa rasa khawatir memasang taruhan sebesar US$50.
"Kami kira ini memperlihatkan bahwa amygdala sangat penting dalam menyulut rasa hati-hati ke arah penetapan taruhan saat orang mungkin kalah," kata Colin Camerera dari University College London, yang mengerjakan studi tersebut, dalam satu pernyataan.
"Amygdala yang berfungsi penuh tampaknya membuat kita lebih berhati-hati," kata rekannya, Ralph Adolphs, menambahkan.
"Kita sudah mengetahui bahwa amygdala terlibat di dalam proses kekhawatiran, dan itu tampaknya juga membuat kita takut menghadapi risiko kehilangan uang."
Studi itu juga dapat membantu para peneliti memahami mengapa sebagian orang rela mengambil risiko dibandingkan dengan yang lain.
Barangkali perbedaan genetika di dalam DNA yang aktif di dalam amygdala dapat menjelaskannya, kata para peneliti tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar